Jumaat, 27 Ogos 2010

Doktor Indonesia Operasi cangkok wajah di Amerika

Dr. Risal Satiaputra Djohan
Sebuah berita di kompas.com hari ini sekilas biasa-biasa saja, tak ada kaitannya dengan keindonesiaan kita. Tapi, begitu mencermati berita itu, ada semacam rasa bangga membacanya karena ternyata berita baik tentang keberhasilan operasi face off atau cangkok wajah pertama di Amerika itu melibatkan seorang dokter ahli bedah plastik berdarah Indonesia.

Connie Culp, yang lima tahun lalu mengalami cacat wajah akibat sebuah letusan senjata api menghancurkan wajahnya, akhirnya mendapatkan wajah baru dari seorang wanita yang telah meninggal dunia (lihat gambar). Wajah Connie Culp sebelum dan paskaoperasi (sumber: KOMPAS)
Menurut KOMPAS, suami Connie, Thomas, menembaknya pada 2004. Sang suami kemudian dipenjara tujuh tahun. Tembakan itu membuat hidung, pipi, dan rahang Connie hancur. Matanya juga tersisa satu. Ratusan serpihan peluru dan tulang tertanam di wajahnya. Dia memerlukan tabung di tenggorokan agar bisa bernapas. Dua bulan setelah insiden, seorang pakar bedah plastik di Cleveland Clinic, Dr. Risal Djohan, memeriksa luka wanita malang itu. “Dia memberitahuku bahwa dia tidak yakin apakah bisa menolongku, tetapi dia akan mencoba,” kata Connie. Ia pun menjalani 30 kali operasi untuk memperbaiki wajahnya. Connie memberanikan diri tampil di depan umum dengan wajah barunya, Selasa (5/5). Hasilnya, lumayan! Wajah Connie terlihat “indah” dibandingkan wajah sebelumnya yang mengerikan, membuat anak-anak ketakutan.

***
Perhatikan nama dokter yang mengoperasi Conny!! Ya, Dr. Risal Djohan. Nama lengkap dokter kelahiran Jakarta, yang bermukim di Cleveland itu, adalah Dr. Risal Satiaputra Djohan. Dari nama dia, jelas Risal adalah orang Indonesia. Dokter lulusan Finch University of Health Sciences – Chicago Medical School/Saint Joseph Medical Center) yang kemudian berpraktek di Catholic Health Partners-Columbus Hospital ini juga merupakan ahli bedah di klinik bedah plastik di Cleveland.

Menurut data Cleveland Surgery Clinic, Risal merupakan dokter spesial di tiga bidang, yakni: reconstructive microvascular surgery, breast surgery, dan aesthetic surgery.Dr. Risal Djohan (paling kiri-berbaju putih) dalam operasi face off wajah Connie (sumber: daylife.com). Dari kiri ke kanan:Dr. Risal Djohan, Dr. Daniel Alam, Dr. Francis Papay and Dr. Maria Siemiono.


Dr. Risal Djohan (tutup kepala merah) ketika melakukan operasi cangkok wajah Connie, yang memakan waktu 22 jam.

Membaca berita ini, saya pun teringat atmosfer pertandingan bulutangkis All England, atau Thomas Cup, juga pertandingan tim sepakbola Indonesia di ajang Piala Asia tahun lalu, yang sempat menaikkan moril nasionalisme dan keindonesiaan kita. Juga, ketika Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) meraih predikat juara umum. Dan, juga atmosfer psikologis ketika saya membaca berita tentang Johny Setiawan, astronom Indonesia yang menemukan sebuah planet termuda. Ya…semacam ada ekstasi kebangsaan yang membuat adrenalin nasionalisme bergemuruh karena ikut merasa bangga.

Memang, Dr. Risal mungkin tak lagi berkewarganegaraan Indonesia (ini baru dugaan), tapi yang jelas ia berdarah Indonesia. Nama ia pun sangat Indonesia. Ah, ternyata orang Indonesia pun bisa mencetak prestasi spektakuler.

Setidaknya, berita ini angin segar di antara carut marut berita pilu, berita jahat, berita curang, berita persekongkolan, dan sebagainya yang akhir-akhir ini mencekoki alam motivasi kita.

Filed under: motivasi, profesi, tokoh , kedokteran, profesi, tokoh

0 comments:

Catat Ulasan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More